Indah cinta membahana
Jilatan nakal indra perasa
Manis hingga geliat kalbu
Cinta kini terasa semanis loli
manis sakali....
Tak ingin hentikan unjung perasa menari
Tapi bukankah loli akan habis
Akankah tertinggal hampa
Lalu terdiam..........
Loli yg jadi kisah cinta
Semu berujung hampa
indah sesaat,mudah terlupa, tak berbekas
Rasa sesaat..........
Geliat dosa
Bagi penikmat manis nya
Sabtu, 16 Mei 2009
Artinya di hari ku
Tak temukan pantas kata gambar semua
Lelah selimut malam tetap kau temukan aku
Rengkuh luka darah hati ku
Relung terdalam alam bawah sadar itu
Benarkah inginkan satu inginkan aku
Tak terlihat merah ku kita terlalu jauh
Benarkah teraba hati baca tiap lekuk gores luka
Mengapa bayang jatuhnya aku di hantar jelas bunga tidur mu
Lalu bagaimana jelaskan luka padaku yang kau rasa perih nya
Ada luka yang bukan karna mu
Tertegun kau rasa sesak himpit jalan nafas tersengal
Terikat sesuatu yang kukira telah lepas simpulnya
Akan menjaga tegaskan nyata
Hanya hingga yang terbaik datang kata nya juga
Sambut hangat senyum tenang susupi aku
Indah rasa sejuk hati
Kau kasayangan ku
Selalu ada tanpa pinta
Kamis, 14 Mei 2009
pertalian berbeda
Tak pernah terganti kisah hiasan hari
Bilah sisi terluka tertawa
Sudut kerling teteskan beningnya hingga suka yg buat merona
Tahun nampak usang
Tapi tidak dengan hati tak lekang relung tertentu
Simpan sesuatu biarkan disana tak tersentuh
Tawarkan bentuk kuncup rasa
Kau yang menjaga hingga seoarang tiba
Sampai saat itu janji sebaiknya jauhkan luka
Terselip tanya...
Sungguhkah dengan ikhlas yang penuh
Titik ragu gelayut pedih di dinding retak runtuh separuh
Gamang pada keduanya aku
Sambut ulur kata dengan rasa berbeda atau menjauh selamanya
Hanya tak ingin kita nikmati perih yang sama
Karna kaupun berharga
Senin, 11 Mei 2009
sisa yang terasa
Benarkah aku
Torehkan luka hati pada tiap kenang hari
Benarkah aku
Hancurkan susun diding harap tertata rupa
Benarkah aku
Abaikan tersia rindu juga rasa
Benarkah aku
Bagian terpilu dari relung nya
Baiknya begini saja tak lagi tawarkan luka
Bukankah nyata adanya
Bukankah lebih baik tanpa potongan cerita
Cukup untuk ku sebuah kata
Cukup bagiku untuk tahu
Cukup dari kejauhan saja
Cukup dengar kau dan hari mu yang kini indah
Aku yang terus menjaga mu dari sapa
Agar tak lagi menoleh dan terluka
Jumat, 01 Mei 2009
Bingkai cerita
Masih dalam ruam yang dalam perlahan tertatih
Coba bingkai hatimu dengan pagar tulus di tiap deru nafas memburu
Ulas senyum bagi tiap laku geliat manja perhatikan
Sedikit tersipu hadirkan sungging lesung yang kau suka
Indahku yang hanya padamu saja
Tertahan bulir bening di sudut kerling
Tak pernah izinkan temukan rupa saat biru yang menjadi warna
Tinggalkan labuhan tua saat senja bercerita
Bukan ingin biarkan kau cacat pincang tak sempurna penuh luka tersia
Tidakkah terbaca akupun patah karnanya
Terkadang terlalu lelah aku sebagai pelengkap jiwa
Cukupkan saja sungguh tak mampu sekuatnya mencoba
Terseok atas titah menggeleng lemah
Tak pernah duga tergores ucap bagi kisah kita terdahulu
Nyata tersia hempas gamang wakil bahasa untuk mengerti kau adanya
Ragu pada semua yang kubuat
Segenap luka perih menyergap tundukan niat
Rangkai bunga tanya kutata dalam retak bejana jiwa
Hingga kering tak ada jawabnya
Hanya ingin rebah sesaat dalam peluk malam
Kesah angan menggapai mimpi tak pernah sampai
Pelupuk terpejam lirih sayup mengalun terucap
"sayang"
Kembali terdiam terawang bingkai hati semakin usang
Bandung 2mei09
Kamis, 30 April 2009
Keping Cerita
Gelayut rindu tak tersampaikan
Pada malam pada pagi pada hari
Jangan salahkan angin
Tak perlu marah pada hujan
Hentikan hardik mu pada matahari bulan ataupun bintang
Rapuh balutan gelepar wakil rasa
Ada ragu buramkan tiap yakin kujaga
Tertegun seolah mengintip lubang di celah hati
Lembayung meredup sempurna
Titik hujan gemulai menari temani nya
Temaram mentari tenggelam selayak pelukan luka
Pungut keping berserak
Satu persatu getar jemari ujung kerling tertunduk
Coba bawakan jadi satu sungguh tak mampu
Peluk erat kisah tinggal onggokan puing rasa
Biar simpan untukku jangan pernah tanyakan mengapa
Pejam pelupuk saat jiwa hantar lelah ke sana
Labuhan tua kita...
Senja yang tak lagi sama
Senja sayup dengan lembut
Desir haru hati bait terbata
"Jangan Pergi kau milik ku saja"
29 Aprl'09
malam bisu dalam kelu
Selasa, 28 April 2009
"maafkan"
Nama itu ku sebut
saat galau peluk pucuk bisu
tamaram sore samarkan gelap
dia disana bujuk ku dengan sapa
Buat ku tersenyum
dengan semua gelitik celoteh
terkadang ada bijak hiasi pesannya
untukku saja katanya dalam canda
Hari terisi terkadang dalam cerita
belum mengenal seutuhnya diri
tapi kurasa terkadang dia pahami
aku dengan gelepar rasa
Hanya ungkap hati tak terkira
resah harap andai bukan untuk ku
sungguh tak ingin kau rasakan luka
akupun suka
Hanya dengan cara berbeda
kini terasa sedikit memudar
hadirmu di hari ku
tak mengapa dekap ku tunduk dan mengerti
Selasa, 21 April 2009
Tak termiliki....
Kulihat diriku, kubaca hatiku
Tiada yang lain yang tersirat
Kulihat dirimu, kau tak sendiri
Masih bolehkah harap ini
Engkau datang saat aku merasa tak ada daya
Engkau ada saat ku tak mungkin ada di sana
Engkau datang saat diri ini tak ingin pergi
Engkau ada dengan setangkai cinta tak termiliki
Oh mengapa..
Saat kita berdua
Semua terasa indah
Seakan kau untukku…
Rossa.... love it
nice songs..
keping ... berhenti... diam
benar terasa sesak
hanya kepingan terabaikan
kulihat sendiri
kurasa dengan hati
salah tafsirkan semua
maafkan...
bila terlalu
jadi pengganggu pada hari mu
tak khawatirkan lagi
perlahan akan menjauh pergi
sampai kaupun sadari
tak pernah adanya aku
angin bawalah bayang
jangan pernah sapukan lagi
tentang apa
apapun tentang ini
sudahi karna aku mengerti
disini saja aku
tetap disini...
masih aku selalu aku dunia kecil milik ku
kampung nya aku
terbelalak baca banyak kata tertera
nyatalah adanya akupun anak kampung
lengkap dengan atribut lugu nya
luasnya dunia tak ada
pada ujung kuku ku juga
baru mengerti...
tak juga ingin membenarkan diri
untuk laku terlanjur tertata
tapi langkah terdahuku ku tak sejauh mereka
terkadang bersyukur
Dia simpan ku dalam dunia kecil milik ku saja
hingga tak terlalu berlumur
apa yang terkadang dirasa jijik oleh pelakunya
kampungnya aku...tapi ku suka
mungkin lebih baik begini adanya
hanya mengintip dari jendela kecil dunia
titiktitiktitiktitiktitiktitik
tapak mulai lelah
perjalanan masih tak bertepi
langkah sesaat terhenti
rehatkan sejenak
tapak ku kuat gelayut lelah
duduk sesaat
tidak juga buruk
perisrtirahatan ini
buat ku mengerti
kemana langkah kuikuti
tentukan tujuan
baiklah
tunggulah sebentar lagi saja
masih ingin rebah lagkah kurasa
biarlah dulu dia disana
indah juga.... tak apa
aku ingin duduk sesaat lebih lama
Senin, 20 April 2009
kau di sore itu
Jumat, 17 April 2009
Apalah artikan saja...
Titik kecil itu
Terkadang hanya bentuk kilasan
Tak juga terlihat
Bening.. terlalu kecil
Bernaung pada ujung
Segera menitik jatuh
Meresap hilang
Andaipun tidak...
Terhapus hangat sinar
Tak pernah sebanding dengan hujan
Deras basahi dahaga mu
Sungguh tak mampu begitu
Hanya bawakan sedikit sejuk
Sesaat saja jemput pagi
Segera tersapu siang berlalu
Tak berbekas jajaknya
Aku hanya titik kecil pada awal hari
Mengerti tak berarti
Bahkan mungkin terabaikan
Cukupkanlah arti walau hanya sesaat temani
Terkadang hanya bentuk kilasan
Tak juga terlihat
Bening.. terlalu kecil
Bernaung pada ujung
Segera menitik jatuh
Meresap hilang
Andaipun tidak...
Terhapus hangat sinar
Tak pernah sebanding dengan hujan
Deras basahi dahaga mu
Sungguh tak mampu begitu
Hanya bawakan sedikit sejuk
Sesaat saja jemput pagi
Segera tersapu siang berlalu
Tak berbekas jajaknya
Aku hanya titik kecil pada awal hari
Mengerti tak berarti
Bahkan mungkin terabaikan
Cukupkanlah arti walau hanya sesaat temani
mengerti ini
Rabu, 15 April 2009
Cukuplah bagi ku dirimu
menilik kehidupanku tahun tahun lalu
tahun dimana aku penuh berkah untuk mengenalmu dengan tulus rasa
tahun dimana aku penuh tangis bahagia dan tangis derita
menilik cintaku tahun yang lalu
cinta yang dulu pernah jadi milik ku
cinta yang dulu aku sempat terluka olehnya
cinta yang aku berjuang untuknya
menilik hatiku tahun yang lalu
hati yang dulu sempat berbunga-bunga karenamu
hati yang dulu sempat hancur berkeping-keping karenamu
menilik tahun perjuanganku untkmu
perjuangan untuk selalu melihatmu tersenyum
perjuangan untuk selalu memilikimu
perjuangan untuk sembuh dari lukaku
menilik tahun aku bercinta,terluka,berjuang
menilik tahun yang lalu dan membuatku kuat
menilik tahun yang lalu dan menyadarkanku pernah berartinya dirimu
menilik tahun yang lalu dan aku tahu aku selalu sayang kamu
menilik tahun yang lalu dan aku meminta padamu sekarang
jangan kembalikan aku ke tahun yang lalu
jangan biarkan aku melalui semua sakit dan terluka lagi
jangan serahkan aku pada derita
jangan coba raih tanganku lagi
jangan minta aku untuk kembali menilik rasa
karna aku terlalu lelah untuk kembali katakan "iya"
tahun dimana aku penuh berkah untuk mengenalmu dengan tulus rasa
tahun dimana aku penuh tangis bahagia dan tangis derita
menilik cintaku tahun yang lalu
cinta yang dulu pernah jadi milik ku
cinta yang dulu aku sempat terluka olehnya
cinta yang aku berjuang untuknya
menilik hatiku tahun yang lalu
hati yang dulu sempat berbunga-bunga karenamu
hati yang dulu sempat hancur berkeping-keping karenamu
menilik tahun perjuanganku untkmu
perjuangan untuk selalu melihatmu tersenyum
perjuangan untuk selalu memilikimu
perjuangan untuk sembuh dari lukaku
menilik tahun aku bercinta,terluka,berjuang
menilik tahun yang lalu dan membuatku kuat
menilik tahun yang lalu dan menyadarkanku pernah berartinya dirimu
menilik tahun yang lalu dan aku tahu aku selalu sayang kamu
menilik tahun yang lalu dan aku meminta padamu sekarang
jangan kembalikan aku ke tahun yang lalu
jangan biarkan aku melalui semua sakit dan terluka lagi
jangan serahkan aku pada derita
jangan coba raih tanganku lagi
jangan minta aku untuk kembali menilik rasa
karna aku terlalu lelah untuk kembali katakan "iya"
Senin, 13 April 2009
Percakapan bulan
Entah apa...
Tanya bulan sopan dia merunduk
Bulat penuh sinarnya redup
Seolah sendu tatap ku kejauhan
Apa kau juga rasakan ...
Ku tanya lagi pada nya
Salah bila aku merasa
Bukan tak sisipkan tabah
Hanya...
Terlalu letih untuk mengerti untuk pahami
Hening sunyi bulir bening menitik tanpa suara
Terimakasih kau tetap ada
Makin meredup saja...
Bersama titik langit seolah mengerti...
Kau rasakan juga
Dunia .. manusia
Tak lagi tawarkan ramah nya
Kamis, 09 April 2009
Labirin
Mulai berlari di labirin hari coba temukan jalan sendiri
Ambil arah kanan putar balik ke belakang maju empat langkah ke depan lalu diam
Sedikit kelelahan bermain dengan rasa aku yang masih asik mencari
Terkadang bersandar di pelukan letih paksakan temukan ujung panjang nya liku
Dimana akhirnya dapati kamu sebagai akhir labirin kecil ku
Jemputlah saja aku tersesat
Bawa benang merah sebagai penenda jalan mu sampai bertemu ikuti nya bersama
Raih tujuan yang jadi ingin bersama
Berjalan atau tunggangi kuda putih ... terserah apa yang kau suka
Buatlah segera selagi desah nafas masih ada
Maka temukan aku segera...
Segera.....
Ilalang ku.....
Rindu itu ilalang....
Mengapa ada yang sangat terganggu dengan hadir rasa terkadang singkirkan nya
Gunakan apa saja gunting tegar sikap ketus bahkan terkadang laku tak pantas di buat pula
Agar terlupa tak lagi ada terbuang tak ingin lagi seolah haram hadir di hari benar tak guna
Mengapa begitu..
Mengapa tak biarkan tumbuh di tanah yang bernama hati terkadang tersiram titik titik kenangan
Buat nya segar kembali, aku suka rinduku.... ilalang ku
Tampak indah kala menari gemulai diujung senja
Tak pernah ingin rentas... buang...cabut dari tanah ku
Biarkan di satu bagian hati, aku yang berusaha tanam bibit bunga baru bilakah merekah rona
Bahagia kah kisah... entahlah, tapi sungguh tak lupakan hampar nya di seberang sana
Ilalang kupandang pastikan letak tetap indah di sisi berbeda
Bukan simpan yang tak patut di rasa hanya hargai pembelajaran bersama yang pernah ada
Berdamping doa, tidakkah sadar kau pernah disana....
Maka terangkan untukku rindu apa yang kau rasa rindu apa yang kau punya
Minggu, 05 April 2009
Aku... rasa ku
Malam bawakan mimpi tentang mu
Sungguh tak mengerti isi tuk aku maknai
Hari yang di lewati dengan cerita
Ada pintalan rasa disana
Entahlah..... tampak berarti hadir nya
Mukzizat harap untuk rasa yang sama
Tak cukup berani yakini kisah
Masih tentang nya sekeping hati
Tahukah perlahan sembuhkan luka
Sadar bekas tetap nyata
Aku yang mulai berdiri tak lagi ratapi peri
Kini ada penguat di hari
Hanya tulus untuk tiap laku
Menjaga harinya seperti dia menjaga hari ku
Cukuplah bagiku ada nya
Debar saat alun suara memecah hening terasa
Ada sesuatu ... aku ...
Ingin lari abaikan ini ...
Artikan untuk ku apa yang terjadi.........
Apa yang di ingini hati.........
Sabtu, 04 April 2009
"Untuk nya"
Maaf buramkan hari
Selipkan canggung dalam canda
Terusik cerita kau mulai jadi bagiannya
Hari tak lagi sama
Hening menjalar rasa
Resapi keping luka
Mengerti tak boleh lebih
Kumatikan segera tak ingin cemari indah nya
Acap terucap "terimakasih"
Lantun tulus kuterbangkan
Pesankan angin membawa
Setampuk doa untuk cinta mu juga
Terkadang lirih tilik lembaran kisah mu
Temukan bahagia itu
Agar kembali nikmati
Gulung ombak hantar deburnya
Bersama dia yang kau puja
Temukan bawa hangat mu saja
Agar dapat nikmati rona merah malu nya
Lari cari dia sejati...
Jangan rasakan perih lagi...
Kau yang menjaga...
Ingin kuceritakan pada semua
Betapa indah kau adanya
Jumat, 03 April 2009
..............................
Kamis, 02 April 2009
Aku..
Lembut angin belai tiap jengkal pori
Harum hantarkan peluk
Masih ingat gugup itu saat pandang bertaut
Merunduk sipu redup ku
Sudahlah......aku malu sungguh
Ragu raih ujung jemari
Hangat
Peluk lembut kecup mu
Tuhan...
Maafkan laku
Berkaca ujung kerling rasakan getar hati gemuruh
Diam.. apa...
Penuh tanya kutahu
Menunggu marahkah aku
Tak mampu utarakan
Kalbu mengerti sayang itu
Akupun peluk erat rasa milikku
"maafkan"
Sungguh aku padamu... ucap itu
Rasa yang bukan hanya aku
Kaupun begitu...
Mengapa tak sedari dulu
Saat aku masih menunggu...
Kini tercekat lisan kelu
Rabu, 01 April 2009
Cerita Sore
Seorang asing datang di sore
Entah dari mana terangkan harimu yang tanpa aku
Senyum awal ubah haru ingat kisah
Tanyakan arti aku terdahalu untuk mu
Jawab seadanya gurau khas ku
Tujuan apa di bawa jelaskan sesuatu kurasa
Syair bagi belahan jiwa kau simpan
Kembali bertanya dia...
Apakah aku bagian dari itu
Senyum terendap pilu...pernah terdahulu
Hanya yg jadi jawab tak terlanjutkan
Tak lagi ada hak bahkan untuk sekedar meraba hati
Aku tak mampu... hati milik mu
Tak pantas jemari rasakan rawat goresan itu
Bukankah aku yang torehkan gurat luka
Bukan sesal sujud ujung malam untuk ikhlas
Hanya doakan terbaik bagimu di hari
Cukupkanlah untukku rasa syahdu
Akupun nyata simpan luka yang sama...
Balahan jiwa
Selasa, 31 Maret 2009
Malam ku mimpi itu
Entah apa hatarkan potongan kisah
Rindu kah aku
Tiap ucap bawakan getar
Hanya kata mengapa terkoyak teguh ku
Kembali berdiam
Saat terbagun di sudut ranjang
Apa artikan semua tentang rangkai kisah malam
Tuhan......
Mengapa tak cabut saja rasa ku
Aku lelah menduga
Kisah perjalanan di bawah hujan yang pernah sangat indah
Pecahan cerita bagai mozaik tersusun keping demi keping
Ingat akan senyum kaku indah milik mu
Hanya kata dan kau mampu bawa ku kesana
Mimpi dengan hadir mu....
Senin, 30 Maret 2009
Kesayangan
Aku punya kesayangan sekarang
Bukan boneka pemberianmu bukan juga kata indah dahulu terlebih liontin inisial janjimu
Ada yang baru... lebih baik lebih berarti dari pemberian manapun
Mengembang sudah senyum ku... aku bersyukur pemilik hari hakiki kirim untuk ku
Sebuah rasa tauatan yang kurasa janggal sebelumnya
Bahkan aku tak ingin artikan apa sebenarnya...hanya nikmati saja
Semua indah duka sedih begitu terasa
Bahkan terkadang aku adalah dia
Rasakan perjalanan nya
Lebih menghargai sesuatu biru merah jingga abu
Sia sia hidup hanya mengingat perih lalu
Nyata ada yang lebih berharga
Nikmati saja perjalanan bukankah semua begitu
Pelajaran hidup terlalu indah untuk tersia
Bukan tak hargai pemberian terdahulu hanya syukuri wacana baru
Banyak rasa yang tergambar
Kesayangan ku...
Kesayangan ku...
Kesayangan ku...
Beribu kali ingin ku seru...............
"Hakim Rasa"
Patut tidak laku manusia
Titah apa katakan berhak putuskan baik buruk
Cukup bijak mahluk fana undang amarah gemuruh terasa
Apa ini....
Jelaskan kau bukan siapa tak berpaut
Tentang kisah bukankah aku dia mereka miliki yang semacamnya
Ah....amarah tak pelak buat hari melelah
Bermain lah sendiri kau dengan kata
Aku pergi tak pantas berkesah
Abaikan yang jadi yakin mu
Tak juga bawa arti lebih untukku
Selasa, 24 Maret 2009
Dia....
Terangkan hari....entah apa
Aku yang lincah menari
Taman ini .....
Milik ku sendiri bukan enggan berbagi
Hati ingin tautan sambut jemari
Belum lagi temukan yang ingini
Bukan aku bukan tentangku
Dia semua tentangnya...
Bingkai wajahnya...aku yang tak mengenal
Raut senyum bahkan marah itu
Apa siapa bagaimana tak ada kilas bayang
Tak tergambar sungguh buta
Kosong wajah bahkan mimpi tak bawa guratnya
Aku yang menunggu akan ada satu itu
Saat dia perhatikan tari indah senyum hangat
Bawakan bunga cerita...
Nanti....
Terangkan hari
Terangkan pada dia
Sanjung untuk nya....
Satu mahluk indah tercipta
Bingkai imagi elok tentang nya
Sejuk paras indah kerling berhias lesung
Gerangan apa tak juga alihkan pandang hanya padanya
Sosok hawa terindah
tidak begitu mungkin....
Bagi mu dia atau mereka cukuplah untuk ku saja
Ada tanya bawa angan pada kelana
Rusuk kiri ini bilakah ia padamu
Kiranya indah itu bagian dari aku
Sungguh harap Tuhan ciptakaan kau utuh
Dengan kesederhaan laku sopan tutur indah sifat mu
Perhiasan dunia...
Bila ku bawa jadikan cahaya
Berdiam di relung redup berpendar
Bersimpuh malam hantarkan pinta
Tuhan hadirkan dia
Bukan angan tidak juga mimpi semata
Temukan jalan ku dengan nya
Tautkan tulus saling menjaga
Angin sampaikan belai lembut pada ujung hijab nya
Harum malam tak cukup lukis sanjung ku puja
Sejuk hujan kelak bayang indah diri kala bersua...
Senin, 23 Maret 2009
Jamuan ...
Tak terlalu indah untukku sore itu..
Kesah untuk semua penat bosan
hm... ada sapa
Siapa... laku sedikit sopan ajak ku bicara
Tak lama sudah ada tawa ... saling mencela
Bukan itu saja buka sifat berbeda
Apa rupanya sedikit bijak cermat ku baca kata
Pendarkan senyum di hari hari
Entah apa tapi tetaplah disana...
Seberang yang akupun tak tahu kau ada
Mendekatlah ku balas yang kau tawarkan sebelum nya
Sepotong lele ku bakar dengan api suka
Sambal ku tumbuk dengan pedas cela tetap bawa tawa
Lalap segar ku petik dari kebun canda
Tak Lupa nasi putih pulen lengkapi tulus ada nya...
Semua tentang aku dia kau mereka kita..yah tentang apa saja
Nikmati semua rasa ..... habiskan
Hidangan sederhana ku sajikan untuk mu
Selisaikan makan mu setelah itu
Rebah di taman ini bersama ... sekedar maknai susunan kata
Selamat datang di taman milik ku
apah...
Hari ini semua kepala ku penuh dengan kata ituh..argh..
mao ngerjain apah mao bikin apah dikerjain ama siapah...apah..apah
grh......bosen denger kata itu.huweks muak
ada yang lain g sich... masa seharian terus apah apaan mulu...
ntar rada siang juga "mao pada makan apah"
du..du..du..la..la..la
pengen di kuncit ajah bibir nya yang ngomong itu
pake karet udah itu di betet..hm biar doweeeeeeerrrrrrrr sekalian
udah ituh suruh mingkem deh...eh tapi bisa gitu bisa g ya..kalo dower mingkem...
pikirin ajah sendiri.. g mao ribet ama pikiran g penting gitu
pulang sampe juga..dejemput sama siapa dijemput pake apah kalo nebeng apa g apa apa........
ih...... yaiks apaan inih
udahlah dirumah ponakan dateng "tante pulang sama siapa"...
hm.... di anter om siapa... hm... hm..hm...
si mbak nanya.. "te mao makan lauk nya apa...ikan apa ayam" pake nyengir masuk kamar
buka lemari tumpukan baju rapih ..hi...baru diberisin kemarin
bingung lagi pake baju apah....ah
ambil baju tidur kebesaran ku ..hm ini sajalah
ambil handuk pergi mandi bersih bersih
"tante lagi apah... ketok ponakan ku.."mandi"
grh.....apah..apah..apah....
udah mandi rapih makan enak kali...
ambil piring ambil nasi sayur hm... lauk... apah
wkkwkwkw senyum jadi ngulang sendiri
apapun jadi asal comot bawa pergi...
makan g peke bunyi....
udah kenyang ajak maen ponakan yang tadi
"maen apah"..... wa......... ktemu lagi....
kikikikikikikik.......
udah g bisa marah sekarang ini
mulai ngantuk bisa capek juga aku
pamit bobo" ponakan dua ku udah duluan mimpi..cium pipi kanan kiri
hm... peluk guling baca doa biar bagus bunga mimpi
Tapi... mimpi apah...
halah akhiri saja tutup mata g usah nanya' merem merem ajah
selesai juga "apah" di hari ini
besok pasti datang lagi....
biarlah aku juga g perduli.....
Minggu, 22 Maret 2009
Tanya....
dimana bayang saat ku butuh kelebatnya
tak ada ..
pada malam kutanya menggeleng dia
pagi itu mataharipun tak tahu kuceritakan tentangmu
angin.... mungkin angin tahu
bisikku
sebut nama mu dia hanya tersenyum berlalu
pada siapa hujan...yah hujan
titik titik nya berjatuhan
kutampung di lengkung tangkupan jemari
apa kau tahu dia...apa kau melihatnya
hanya bisu diam beku..
pada siapa lagi tanya ini
tiap tanya lukiskan rindu pelukku
dimana benamkan diri
datanglah lagi jangan pernah pergi
disini...
aku
sendiri
Jumat, 20 Maret 2009
Abu........... :P
Bukan hanya tentang salah dan benar
Bukan juga tentang hitam putih
Ada warna lain...
Abu abu..
Iyah seragam anak SMA :P
bener juga kalo dikasih warna itu kayaknya transisi
Dari anak2 ke remaja pencarian
jati diri
Baru tau kalo abu abu ituh bagus lho indah ternyata
Sekarang seperti itu hidup untuk ku
Putih g selalu baik hitam g selalu buruk seseorang ajarkan itu
Tapi kalo soal abu..... aku yang temukan
Sangat nyaman dalam warna itu
Lihat sisi lain dari manusia "bukan sok tua" kurasa umur ku cukup sudah
Malu lah dalam usia segini tetep berkutat pada tanya
Abu..... indah warna mu
Melihat dari sisi berbeda manusia,tingkah laku, sifat, perbuatan...akhirnya "dunia"
Dunia abu abu indah milik ku.....
*sedang tidak ingin berpuisi.. :)
Hidup
Dari tadi malam mengerti sesuatu.....
Cuma sebuah buku hm.. bikin ngerti kalo"siapa aku"
Yah bukan siapa siapa
Cuma seseorang yang dikasih Allah kesempatan rasakan dunia
Bukan apa yang sudah didapat tapi apa yang sudah deberi
Ternyata cuma manusia miskin bukan cuma itu tapi juga bakhil..."kikir"
Merasa pantas hamburkan rizki karna hak nya mencari
Hari... terlalu banyak sia sia dan g akan ada lagi
Sampai hari ini cukup hentikan !
Aku mau kaya.. Terlalu berharga untuk di tinggalkan
Malu... semua kata mengeluh tak seharusnya ada
Bodoh...sudahlah tak mau lagi
Bagikan kebaikan yang kau punya
Ingin jadikan bermakna indah nya dunia
Kamis, 19 Maret 2009
Panggil..rindu
Rindu..
Akhir kata terucap lisan mu
Terhenyak relung terdalam
Begitu sejuk.. bilakah sungguh ucap mu
Aku meragu
Malam hantarkan kenang
Semua lintas baru kemarin kurasa
Tatap mata itu.. kejaran debar ku
Usap lembut ujung tipis kain ku
Tertunduk hanya itu.. memerah rona
Indah sungging senyum mu
Lihat malu nya aku.. "kemari" sapamu
Perlahan raih dingin jemari perhatikan aku
Erat genggam mu
Tempat itu... pohon kita
Lembut kecup ujung jariku
Aku...menyayang mu selalu
Berjanjilah kaupun begitu
Lihat kini...
Terendap selimut sunyi
Lara yang peluk .....kita
Terjebak dalam kisah lalu
Terhimpit puing rindu
Sungguh terasa Rindumu
Terhantarkan mimpi tidur malam ku
Entahlah...
Masih bersisa.... kukira
Terkadang hati rasakan yang sama
Dengarkan degup rindu memanggil slalu....
Rabu, 18 Maret 2009
Relaku Bila
Mengapa hambar kurasa perjalanan kita
Kurasa berbeda dirimu adanya
Terdahulu hangat sanandung puja buat ku merona
Kini tampak biasa..terhuyung ujung senja kau kembali dengan bisu
Benarkah kukira telah susut rasa
Salahkah ku ingin kau pergi saja
Karna jauh lubukku kau tak lagi sama
Habis masa untuk semua sibuk hari mu
Berkurangkah cinta
Bait yang dituliskan wanita untuk pasangannya, menunggu saat tepat untuk penyampaian akhirnya datang juga gugup, marah, tanya bergumul dalam kepala tak juga temukan jalan untuk semua
Gemulai tangan bawakan secarik kertas "bacalah"..
Sambut lelaki senyum tenang tak mampu lebur gundah "apa ini cinta....." tanyanya
"bacalah saja kuharap kau petik maknanya" balas wanita
Berkaca binar memalingkan muka kata terakhir di ujung bait itu buatnya terluka
Tak mampu berkata hilang sudah binar senyum disudut lesungnya
Diam dalam hening ruangan kini begitu kosong tak ada sepatahpun kata
Kini jawablah kanda..
Andai ku meminta setangkai bunga di ujung bibir jurang sana
Akankah kau raih walau akan terkorban jiwa
Karna sungguh besar ingin ku akan indah rangkainya
Ikhlaskah kau bawakan untuk ku bertaruh nyawa
Jujur ku ingin jawab adanya
Lalaki hanya bisa tersenyum tulus atas tanya "kurasa kita butuh waktu untuk semua"
Bila kau begitu lelah pada laku.. biarkan sejenak aku berlalu
Sungguh tak ingin buatmu merasa begitu tulus ini slalu untuk mu
Hanya kamu, Aku pergi dahulu pikirkan lagi ingin mu bilakah masa berlalu kutunggu
Akan ubah hati mu..
Pergi lelaki membawa keping hati yang terluka
Wanita terduduk dalam tanya "apa jawabnya"
Bukan ini yang menjadi pinta
Hari berlalu tak juga ada jawab untuk tanya,sampai...
Sepotong kertas di atas meja lengkap dengan segelas coklat hangat
Makanan kecil yang dampingi nya
Dinda..,
Rela kuterima apa yang menjadi pinta
Tunggulah sesaat ingin beri jawab untuk yang jadi tanya
Sungguh tak ingin pergi ambilkan angkau rangkaian bunga
Tak terlalu berharga korbankan jiwa
Tak ingin siakan usia banyak ingin kan kucapai juga
Menetes air mata wanita tergugu "Sungguh... terlalu menghujam kalbu"
Tunggulah cinta belum juga selesai bait ku
Bila ku pergi bawakan seikat bunga dan kembali hanya dengan nama...
Kelak siapa temani dalam canda dengarkan keluh hibur agar kau tersenyum juga
Buatkan coklat panas yang kau suka
Dengarkan celoteh bila kesal terjebak dalam antri belanja
Pijat lembut kedua tungkai saat kau merengek manja
Jadi sandaran saat kau begitu lelah pada hari mu
Bahkan ucapkan kata yang selalu kau pinta "aku mencintai mu"
Bawakan Bahagia untuk mu
Andai tak lagi ada rasa itu
Bialakah kau temukan pengganti untuk itu semua...
Sungguh kurela maka jawablah dinda..
Akankah kukuh dalam rasa untuk perpisahan kita
Bukan aku tak lagi mencinta
Terkadang ujung hari ku terlalu sulit terlalu melelahkan sungguh tak ingin berbagi penat itu
Biarlah untukku..
Kutunggu jawab mu aku berdiri di beranda kita
Bila tetap ingin mu akan untaian bunga maka melambailah saja
Aku akan pergi bawakan indah ikatnya dan bila kukembali hanya ingin serahkan itu saja
Dinda coklat hangat yang kau suka telah kusiapkan untuk mu saja
Reguk untuk terkhir kalinya karna takkan lagi ada...
Menghambur pecah tangis wanita "beranda" satu tempat dalam pikirnya
Jangan pernah pergi takkan ulangi..maafkan hati
Bisik wanita lirih peluk errat lelaki
Senyum lembut kecup kening tenangkan hati
Maafkan ku juga kasih bukan acuhkan harimu cinta aku hanya ingin kau selalu bahagia
Jawab indah lelaki seraya dekapnya penuh rasa
Tak perlu pertanyakan sungguh kumencinta
Dahulu terlebih saat ini bahkan hingga akhir nanti teruslah temani
Selasa, 17 Maret 2009
..............
Senin, 16 Maret 2009
"Hari ini"
Kelelahan.....
Jumat, 13 Maret 2009
Pergi............
Jauhi aku..
Jangan tunjukkan seringai mu
Aku dengan keterpaksaan ku
Kuhempas andai mampu
Agar tak lagi massa pandang sudut kerling mu
Pergi..
Pergi..
Menjauh lah jauh........
Andai sanggup kubalikkan langkah
Perjalan terdahulu
Agar tak perlu tahu dirimu
Kelu tercekat.. hanya bisu
Kau..
Pergilah..
Jauh...
dunia, manusia, kotor............
Benci Palsu
Hufffff..
Muak dengan semua
Topeng berpura pura
Penjilat kotor
Ingin tarik juluran menjijikkan itu
ahhh....
Mengapa aku terjebak disini
Di tengah sampah dusta buruk prasangka
Ingin lari saja menjauh
Inikah salah satu sisi gelap manusia
Apa arti senyum di kala sua
Balik punggung tangan genggam belati
Jijik... ngeri
Apa sebenarnya dicari
Hati memaki
Bahkan kurasa hati sudah mati
Semua perkataan kotor tak cukup wakilkan rasa
Maka diamlah saja
Sungguh tak guna semua cela
Jangan ikuti mereka..
Bukan lari bawa ku pergi
Hanya tak ingin diri menjadi
Bagai mereka yang lagi berhati
argh............... sungguh ku benci
Rabu, 11 Maret 2009
Nasgor Sea Food "Cinta"
Hari ini kubawa sepiring nasi putih
Tapi tak juga lapar perut ini.......
Pandangan tertuju.... ada sedikit udang sedikit kerang sedikit cumi
Ketimun dan tomat juga tersedia
Dari mana semuanya.....
Coba kuingat lagi..
oh... aneka bahan laut segar ini pemberian nelayan tua yang penuh seri
Syukuri hasil tanggkapannya di fajar hari
Sapa ku dengan senyum seri... dia membalas indah senyum simpul damai hati
"Ini nak bawalah pulang bersama" aku menolaknya tapi tetap dengan paksanya
"Tak apa aku suka senyum yang kau bawa" balasnya lagi......
Tentang ketimun itu...aku lupa untuk apa semula kubeli
Dua butir tomat untuk jus ku pagi ini...
Perutku belum juga mau di isi
Hm... mari buatnya lebih berarti..........
Ambil semua bahan tambahkan aneka bumbu dengan takaran cukup kuyakini
Campurkan udang,kerang juga cumi tak lupa sepiring nasi
Selesai tata dengan rapi tak lupa potongan ketimun dan tomat percantiknya lagi
Persembahkan untuk nya....bangunkan kecup kening di pagi hari
Nikmati sepiring hangat nasi goreng berbumbu kasih sejumput garam sayang
Satu sendok saos rindu kecap pengertianpenyedap setia tak lupa ku bubuhkan juga
Nasgor yang dimasak dengan api mesra....
Suap demi suap nikmat terasa
"Terimaksih sayang untuk nasi goreng cinta yang kau buat untuk ku saja"
Ucapnya....... tersenyum lembut ronanya kecup manis jemari...
Laut.... bundaku
Melarut malam di ujung senja
Aku disini tempat yang kau suka
Bunda....lihat laut luas debur ombak memecah batu
Bunda ....bukaknkah ini semua kesukaan mu
Belai angin sapu lembut indah teduh rautmu
Gemuruh ombak tenangkan kalbu
Bahkan tenggelam mentari persembahkan jingganya hanya untuk mu
Bunda....andai kau ada dekap ku hangat dalam peluk mu
Masih disini bunda
Angin bawakan nyanyian rindu padanya
Bisikkan dengan lembut betapa aku mencinta
Ombak sampaikan pada sungai muara aku akan pulang untuknya
Bunda.....tak akan pernah terbayar semua cinta
Bahkan mungkin enkau pernah terluka
Tunggulah..... ku basuh ujung tapak itu dengan air mata
Beribu maaf restu doa ku tuju
Tenangkan hati mu dengan semua pinta yang terlaksana...
Enggan mu
Angan
Entah apa tertangkap rasa
Tergulung hati.. enggan
Hanya kata itu terlintas angan
Terlalu mungkin dahaga yang belai jiwa...
Bahkan tetes tetes semu begitu sejuk gugah kalbu kian lelah melayu
Termangu bisu bingkai merapuh entah pada siapa bersimpuh
Malam tersia........ sudahlah tak harap untuk yang tak pernah ada
Kembali rebah sendiri lelah tahan sesak...
Setidaknya ada kelambu mimpi....bungkus ku dari semua perih
Peluk erat jiwa karna sungguh hanya ini yang ku punya
Curi sedikit putaran malam...
Rasakan indah nya tanpa nyata tenggelam retak di buai angan
Biarlah.... bukan ratapi hanya ingin petik sari kepedihan tertoreh hati...
Selimut itu....
Selimut Rindu
Teringat perjalanan
Saat masa merajut cerita ada kisah indah disana
Pintalan benang rasa dalam lembut rajutan jarum kasih
Kadang butuh gunting hati putuskan kusutnya prasangka
Sambung kembali jujur berbahan dasar hati
Tak jarang ada lubang amarah disana.........
Maka tutup dengan perca kain tulus maaf untuk masing masing kita
Banyak pernak pernik duka suka tawa bahkan luka dan air mata
Sunggingkan senyum tetap dengan kesedihan tentang nya
Aku yang dekat erat rasa bila ingin ingat semua cerita
Selimut kenangan milik kita
Adakah sama kau rasa.........
Saat rindu yang pernah nyata menyelinap curi perhatian hati...
Sementara...... sesaat saja....
Kamis, 05 Maret 2009
" **** "
Pagi ku buram.......
**** tak ingin buka jendela pandang dunia
tarik selimut jadikan kepompong berlindung dari semua
**** apa sebenarnya kulewati
teriak memaki......mengapa hanya getar dalam diri
butuh tempat itu.......benar benar membutuhkannya
buang semua penyakit gerogoti hati
tidak.......tidak akan lagi
bangunlah....."putri"
dunia panas,binal,kotor,palsu tawarkan semua terselubung rasa sementara
**** aku benci hari ini
**** terpaku di kelu bisu........
****
" **** " ("sial")
tak pantas terucap tapi acap terasa..
teriaklah...teriak sepuasnya
Argh......................... "**** "
Tanpa kata
..........
Sore ini penghujung hari ku sepi
deru debu jalanan terhapus butiran air..
entah apa dalam kata tak terucap....ada rasa berbeda
hati mengecap...
rasa yang dulu perlahan mengabur kini menari di sudut bilah hati
mengendap perlahan tapi susuri pasti
seolah tak ingin tertangkap pemilik hakiki
dari mana datang seri
malam gundah peraduan berteman sunyi
sudut raut mengulas sunging senyum
ini tentangnya....
tapi siapa,rasa meraup logika terpenjara
aku ingin nikmati saja
biarkan merasa... walau nyata semu bagian nyata
tak juga cemas akan esok..
pasti ada dan aku tetap hanya merasa...
dalam diam.. tanpa kata
Rindu "Putri"
Mengapa begitu rindu ku......
Pucuk daun tunduk di bening embunHelai demi helai pagi terbit
Belum hilang berarak pergi kabut saat ruh kembali peluk raga
Fajat ini begitu lirih rindu ku
Bunda............
Untai kasih jalinan doa selalu menjaga
Betapa raga dahaga lembut belai sejuk kata
Mengalun indah nada hapus resah selaksa
Ayah.....
Tegas laku tertempa jiwa
Di balik keras itu indah sebuah cinta kau jaga
Teruntuk seorang putri tercinta....ananda
Adik....
Penopang saat tak terduga
Bawakan nyaman rasa
Pelindung kungkungan lara bawakan ceria
Untuk apa aku tinggalkan mereka...
Sampaikan masa aku pulang segera
Maka beri sejumput dari putarannya
Agar dapat persembahkan bahagia
Semua yang tercinta...
Sampaikan semilir angin betapa hati merindu saat bersua
Beritakan hujan kesedihan saat berjauhan
Tunggulah hadir ku....saat fajar menjelang
Rabu, 04 Maret 2009
Buram.............
Buram cahaya pelangi
Pelangi bias sisi warna terlukis rasa hati
Berkurang wajah mu nan seri
Aku tahu...... warna berkurang satu
Jingga mengabur seperti arti di hari ku
Terlalu rentang waktu jarak beradu
Redup koyak dinding harap
Sungguh rindu cekik nafas,duhai cintaku
Sesak dada hujam tiap relungku
Sampaikan majas bermakna terkasih
Harap angin bawa bisik janji hati bersangkar perih
Rintik hujan bagai mengerti
Untuk yg dirasa hati
Bawakan kembali
Binar jingga itu lagi
Hiasi kembali lukisan tahta pelangi
Di dinding relung hati berbalut imagi
Berkurang wajah mu nan seri
Aku tahu...... warna berkurang satu
Jingga mengabur seperti arti di hari ku
Terlalu rentang waktu jarak beradu
Redup koyak dinding harap
Sungguh rindu cekik nafas,duhai cintaku
Sesak dada hujam tiap relungku
Sampaikan majas bermakna terkasih
Harap angin bawa bisik janji hati bersangkar perih
Rintik hujan bagai mengerti
Untuk yg dirasa hati
Bawakan kembali
Binar jingga itu lagi
Hiasi kembali lukisan tahta pelangi
Di dinding relung hati berbalut imagi
Langganan:
Postingan (Atom)