Senin, 28 November 2011
This wory.. mine
Pada hari yg di tinggali
Juga malam kini ku tunggui
Di sudut diam
Melihat kejauhan
Mengerti ini juga untuk sebuah janji
Mengertikah berusaha bisu menunggu di sini
Terlalu khawatir berceloteh
Berdiam redam resah
Ahh....
Aku benar khawatirkan mu kini
Jumat, 28 Oktober 2011
a dream 28 okt'11
Menggeliat manja pagi, aku malas membuka mata peluk lembut bantal ku lagi....tersenyum mengingat dengan sangat
Sepertinya kau di sini tadi malam..
Hmmm.. bahkan hangat nya masih terasa masih pada sisi ini, di bantal yang khusus ku persiapkan untuk mu persis bersebelahan dengan milikku
Mas.....
Selalu manja memanggil mu,hmm.... malam yang selalu kutandai dengan nama itu, ya.. nama mu, malam tadi kau bacai juga hati, meremang malam gelap mengindah...hanya ada tenang bisiki hati begitu rupa memanja....
Ah.... sepertinya aku kau peluki erat malam ini tak ada suara yang lain hanya ada hembus nafas mu bergerak teratur kuikuti dengan seksama masuk penuhi rongga ku
Mencumbu hanya keberianian sebatas bayang, ingin buatkan bahagia mu jadikan aku senyum mu, menggemaskan bila ingat kau izinkan aku berbuat sesukaku
tiap inci pori yang padamu kukecupi dan setelah itu kembali dalam debar yang ku rasa menempel tepat d belakng pundak ku....kudapati aku terpeluk di genggam ruas ruas jari yang lebih panjang dan lebih besar dari milikku......mereka milik mu yang sesekali basah karna hangat kita
Mas.....
Malam yang hanya ada kita, aku tak mau bercerita pada gelap berlaku sombong juga pada terang bahkan lantang teriakkan "aku tak takut lagi pada kalian...ada dia di sini untukku" maka tak akan lagi menangis mengadu dalam gelap saat detik malam mulai mengisi kosong itu sudah tertempati, ada kau ..gesahkan perih selalu ada dengan hangat senyum menyeka tetes bulir bahkan berjaga saat hari tak ramah bahkan tak sempurna tenang dekat teduh katakan "semua kan baik....."
Tak ingini lainnya aku mau kau saja tak perlu sempurna hanya jadilah baik sesederhana itu saja
Tersenyum aku pagi ini ingatkan bgitu sempurna kau malam tadi...tak ingin buka mata ingin terus rasakan detak beradu perlahan mendebar semakin kencang
"mas cinta kamu...." kecup hangat kening ku dan akupun tersenyum
Nikmati peluk mu kembali manja....
Bgitukah rindu hingga tiap ucap terselip namamu, bgitukah rindu hingga tiap sudut kerling kudapati kamu, bgitukah rindu hingga bunga tidur hantarkan kau nyata padaku
Dan saat pagi memaksa beranjak ku biarkan seperti ini seolah kau memang ada bersebelahan bgitu dekat, maka datanglah lagi.....pada mlam lain nya
Malam tadi dini hari
simple dream when you'r near and so close
lov U 19 juli'11
Selasa, 25 Oktober 2011
Melumat habis rindu saat leluasa nikmati ranum rasa
Ahhh... gelayut manja lengan itu yang punya ku saja
Hakku utuh atas pundak bidang milik mu
Bahkan debar itu mutlak ku peluk
Rebah pada malam desah syahdu...
Sebut panggil sapa "sayang"
Bergumul pada bayang cumbui kata
Bukan hanya pada indra tidak juga sebatas harfiah
Harap yang ada di sana kelak dirimu
Berdiri rapat terkadang di depan sesekali dekat sekali
Sesering mungkin bersebelahan
Buatkan senyum dalam derai berairmata
Kuat dalam terduduk lemah perjalanan
Genggam dalam peluk gamang
Mata, hidung, dahi, pipi,bibir....juga bagian lain diri
Bahkan hati.....
Utuh hanya satu smoga memang aku termiliki
Tatap kosong mu kukecupi hangat lekat lekat
Cukupkan terlebih dahulu
"Rasai aku mencintai mu"
19 juli'11
4 day's
Kehilangan mu di putaran detik berkali menit bahkan sudah hari
Sayup kejauhan yang terindu
Malam kau selimuti diam
Tertahan di tepi gelap
Kosong tanpa sapa...terabai
Gamang getar melonceng
Nama berpegang sunyi jadi juga beku
Tak samakah...berprasangka
Tak pantas begini tak seharusnya seperti ini
Ataw memang tak pernah sama
Hanya aku dengan gemuruh
Dan di sana kau berdiam dalam angkuh malam
Menolehlah
Berlakulah sama
Bukan meminta buat kenangkan yang kau anggap keluh
Hanya saja... "butuh"
Jangan buat menunggu
Karna tak ingin begitu
Tak terbiasa tidak juga nyaman
Saat mengihtung putaran waktu tanpa nafas mu
4 day's lonelly n i miss u
19 juli'11
Selasa, 11 Oktober 2011
Baca pada titik ….
Tak lagi mampu berbisik
Liar nafas memburu rindu
Rinai tertahan mengaca di sudut menutup
Tiap tarik helaan tersengal
Mengertikah telah menjadi nyawa
Datang segera nikmati panggut manja
Basah bibir membuka lafas lembut nama
Ingin kan diri …. Mu
Saja.
Mengingini... utuh
Malam peluk dingin berwarna biru
Miss u that much
19 Juli'11
Minggu, 09 Oktober 2011
sayap "rindu"
Secarik rapuh membayang udara
Corak pantul warna
Terawang bermentari rapuh… indah
Lihat bahkan gurat nya jelas terbaca
Hijau kuning terkadang sesekali di hias gelap warna
Sedikit gelap sedikit warna tanah ataw yang lain nya
Helai tipis tiup angina hembus sepoi bahkan pernah amuk hempas jatuh
Kepak terbang warna berpendar pendar
Merah muda rona jingga juga unggu saat tersipu
Dapati kelabu hitam hingga begitu biru…
Buram kelu tak tertanggap hingga tenggelam di peluk senyap
Mengintip menyipit mata pantulan sinar nya
Bukankah tak indah bila tak berhambur corak warna
Lihat kepak halus transparan saat terpandang
Pada udara menitip indah
Kelopak membuka mengatupturuti gemulai tari
Maka nikmati tak akan kekal sungguh
Helai sayap kepak terbang antara rindu…
Selagi masih mapu maka akan kitari
Sebanyak putaran tanpa jengah
Hanya bila sayap itu patah sudah terkoyak
Akan terseok lalu…
Hingga akhir terlupa tak berbekas pada cerita angin sekalipun
Smoga rindu yang bukan milik kita
19 juli'11
Kamis, 15 September 2011
silent..
Akan diam bahkan bungkam tertahan
Pada malam yang masih remaja
Tiap kata seolah hanya berupa kosong
Ada sudut tertahan dan itu menyakitkan
Biar ku ikat kuat ku bungkam dengan sangat
Sekarang disini menikmati sunyi
Menikmati sedikit bagian rasa yang ku pinta
Terpilin sedan ku tertahan
Bahkan tak mampu pahami hati
Milik ku sendiri...
Benar benar inginkan diam itu malam ini
Setidaknya hanya itu
Agar tak lagi ....
when word became meaningles
19 juli'11
Sabtu, 03 September 2011
Luv U...
Jangan pernah lelah untuk temukan
Saat sembunyi dalam diam dan bodoh nya aku
Seperti sekarang mungkin adalah salah satu bagiannya
Biarkan aku berjinjit meraih mu
Hanya ingin kau dengarkan langsung lisan ini
Lirih perlahan ... dengarlah
Ini aku
Ini hati ku
Yang ..... "mencintai mu"
just hope you feel the same like i do
lov u 19 jull'11
My guardian
Ada nada marah dalam suara mu malam ini...
Sedikit tercekat tapi itupun karna aku
Putarana kesalahan yang ku buat sendiri
lihat betapa bodoh nya
Tapi satu...seperti mengerti khawatir terselip
Mungkin bgitu ada nya
Aku benar butuhkan mu
Pada siang pada malam pada hari pada bulan juga pada tahun
Di hidup milik ku dalam harap jadi hidup kita
Ada bunga merekah dalam senyum pada sikap tak suka
Satu lagi kuatkan sepertinya dia itu memang kau
Maka jangan berjarak lagi
Bahkan pada potongan waktu hitungan pemisah
Sampai satu itu benar benar jadi milk ku
Gelayut manja lingkar tangan utuh yang menjaga
One reason that make me believe....
That is you
Jadi jelaskan untuk alasan apa marah pada dunia
Saat biarkan aku rasakan perih
Temukan jawab nya ...
Agar kau temukan aku dan sembuhkan luka
Bertahan di sana jangan hanya untuk malam ini
Terlebih dalam diam mendoa
Biarkan ada kau yang menjaga
Untuk selamanya....
with all heart 19 jully'11
Larung ombak "tak lagi biru"
Debur yang menghambar....
Ah seperti tamparan tinggalkan lebam
Pantas saja terasa sarat luka
Tempurung kosong
Bodoh.. merasa begitu menjaga merasa bgitu ingin sodorkan bahagia
Punya hak apa dengan semua ...
Bengal...merasa paling berhak menjadi penentu hati
Senyum kelu sungguh tak mengerti
Smua hanya berujung pada pedih
Tapi benar bukan ini yang diingi
Berlari mencari sudut untuk menjerit
Ada suara tertahan...meledak hanya dengan titik bening
"Kak"...maafkan
Ketidaktahuan ini kebodohan ini
Sudahlah tak lagi mampu berceloteh pada sore
Terdiam sudah benar banar diam
Ombak yang tak lagi biru memacah syahdu
Tepian pantai bukan tempat berlabuh
Lalu kemana buih putih itu berujung
Kembali ke luat menggulung....
Ini tak adil tak pernah adil
Kamis, 01 September 2011
Kau ada
Aku yang nikmati tiap jengkal syahdu
Belai lembut hati terkadang bahkan dengan marah itu
Jangan pergi pada hari
Jangan juga beranjak dari malam
Tak terlihat lagi....
Yang lain mengisi
Maka bertahan hingga terpeluk seutuhnya
Hanya kau yg di ingini utuh menjaga
Kisah malam pertemukan saat beranjak dari luka
Perih mu yang juga terasa saat tergugu pada kisah terdahulu
Lirih kejauhan..... aku mencintai mu
Biarkan untuk malam ini "aku meremang menahan tangis"
Dengarlah juga...
Tak peduli berat jalan ini "aku milik mu saja"
a day on 19 july"11
Senin, 21 Februari 2011
Sabtu, 19 Februari 2011
Hanya batas..ingin
Rapuh mematah lubang lubang kecil yang meranggas
Pori pada hati saat tertembus hampa
Aku berayun pada ujung lirik yang menetes
ah... masih milik ku
Kukira tak lagi
Naif nya...
Akan berdampingan..bukankah itulah dunia itulah hidup
Tulus yang terlukai bukan penghianatan
Rupa "AKU" nya begitu terwujud
Sudah bersiap pada lubang sembunyi milik ku
Ku pikir akan terlindung bergelung nyaman dalam nya
Masih sisakan perih menatap hanya potongan udara semu
Begitu merindukan
Begitu lelah berjalan tapak yang tak lagi menapak
Begitu letih jalan yang sudah seperti tak datang ujung
Aku ingin tidur..
Terlelap yang panjang ..tanpa mimpi tanpa ingin ..tanpa harap
Hanya saat terbangun masih bisa berlindung
Rona merah muda masihkan terlihat saat binar terbuka
Entahlah.. terkadang terlalu lelah
Bahkan sekedar bertanya
hm.. merah muda
Senin, 14 Februari 2011
Andai menoleh "jangan bertanya"
Kau takut aku memilih
Bertanya akan menoleh perhentian yang berbeda
Bahkan mundur pada langkah kisah dulu
Hitung tahun kau mengenal air mata
Ujung koridor terusik titik jatuh satu satu
Bukan hujan itu aku...itu milik ku
Senja ku tunggu saat harap tak seorang perhatikan derainya
Tak pernah tahu.. kau di sana
Perhatikan bulir ku
Hari di mulai sebuah nama ukir arti
Ada yang bertumbuh kembang di dalam
Pernah ada terjal luka berdarah
Tangis syahdu mengadu semua yang kita lewati
Mulai hari kau meminta hingga hari ini..
Jangan tanya aku tak usah tanyakan hati
Sungguh tlah terjawab saat kau hentikan aku
Tergugu pada senja ku dahulu...
Saat menoleh kau sesungguh nya tlah tahu
Tak perlu bertanya " ini milik mu"
Hati...
Minggu, 16 Januari 2011
Satu..
Ku putik lembar yang pernah habis terkoyak
Satu satu rengkuh tiap potong nya
Tak juga sisipkan dendam antaranya
Untai terlepas jalin jalin ...
Paruh waktu hanya itu yang tersisa
Yang ku punya..
Tidak juga dalam janji
Hanya degup berbalut kasih tersisa pada perjalanan
Biarkan jemari jelujur tiap jengkal beraian yang dulu disia siakan hari
Tak pernah sempurna karana tak pernah bisa
Akan lebih indah karna ada kau nyata
Katakan akan berusaha sungguh terlihat ukir aku di sana
Semoga perhentian terakhir saat kusulam pohon perih berbuah rinai suka
Lihat rimbun daun hijau kenang sebagai penanda
Ada aku...
Kau juga kita sebagai cerita
Waktu merayap lengkapi aku yang mulai sempurna
Sempurna sebagai kekasih
Sempurna untuk menyayangi
Sempurna menjadi belahan berdegub milik mu
Saat itu ku bingkai mozaik kita
Bukan hanya sekedar tersambung bukan hanya sekedar gambar diam
Terlebih dari semua...
Itu aku..itu kau.. itu kita
Itu satu
Rabu, 05 Januari 2011
Celoteh diam malam
Malam tadi ku peluk erat punggung ponsel ku
Tak jengah biarpun panas buat buku buku jari keluarkan titik air berbau masam...
Terus erat genggaman hanya harap ada getaran... yah getaran tunggal
Tak peduli bahkan hanya sekali penanda bukan dering "call"
Yang kuharap hanya pesan "sms" dari mu
Bingkai bulat ku berkedut..
Bukan karna tanda bertemu seseorang
Terlebih karna lelah
Saat pupil menyempit melebar melihat layar persegi nampak mati
Ahhhhhh sudah semalaman aku menunggu nya
Untuk rangkai pesan entah berapa belas terkirim
Berjibaku kau bilang.....
Dengan semua sibuk itu
Sungguh materi hal yang paling ku benci tapi juga ku butuhkan dalam hidup
Hanya saja bukan tentang sgalanya...
Mengapa nyata hal itu terpenting untuk mu
Tidakkah cukup dengan yang ada???
Malam kadang buat ku berfikir
Seperti batu aku menjadi diam kaku sel sel otak terlalu sibuk
Bahkan sekedar memerintahkan lidah mengolah kata
Aku hanya PUTRI dari keluarga sederhana
Tak berparas pualam tidak juga bertahta mahkota
Tak berwaris limpahan harta
Smua jalas tertulis pd luapan yang tak pernah kau mengerti apa
Setelah semua.. biarkan kita mencoba
Sekali lagi mungkin untuk terakhir ini
Biarkan aku yang banyak memilah sifat agar kau nyaman
Tapi bila tlah sampai pada batasan itu..
Saat tak mampu ikuti smua anggapan mu
Mungkin pada detik itu lapis lapis sabar yang pernah sangat kupinta pada Nya akan ku tinggalkan
Lihatlah malam yang ku fikir terkadang menggeleng lihat pola tak tentu nya "AKU"
Pada gelap peluk nya ku titip sisa lapis yang ada
Hanya berharap cukup hingga batas akhirnya
Dan lihat saat malam beranjak meninggalkan ku..layar mati itu
Tak juga berikan lega bagi ku
Tak bergetar tidak tiga dua bahkan satu kali saja
Tidak sama sekali...
Langganan:
Postingan (Atom)