Sabtu, 03 September 2011

Larung ombak "tak lagi biru"



Debur yang menghambar....
Ah seperti tamparan tinggalkan lebam
Pantas saja terasa sarat luka
Tempurung kosong

Bodoh.. merasa begitu menjaga merasa bgitu ingin sodorkan bahagia
Punya hak apa dengan semua ...
Bengal...merasa paling berhak menjadi penentu hati

Senyum kelu sungguh tak mengerti
Smua hanya berujung pada pedih
Tapi benar bukan ini yang diingi
Berlari mencari sudut untuk menjerit

Ada suara tertahan...meledak hanya dengan titik bening
"Kak"...maafkan
Ketidaktahuan ini kebodohan ini

Sudahlah tak lagi mampu berceloteh pada sore
Terdiam sudah benar banar diam


Ombak yang tak lagi biru memacah syahdu
Tepian pantai bukan tempat berlabuh
Lalu kemana buih putih itu berujung
Kembali ke luat menggulung....

Ini tak adil tak pernah adil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar