Kamis, 30 April 2009
Keping Cerita
Gelayut rindu tak tersampaikan
Pada malam pada pagi pada hari
Jangan salahkan angin
Tak perlu marah pada hujan
Hentikan hardik mu pada matahari bulan ataupun bintang
Rapuh balutan gelepar wakil rasa
Ada ragu buramkan tiap yakin kujaga
Tertegun seolah mengintip lubang di celah hati
Lembayung meredup sempurna
Titik hujan gemulai menari temani nya
Temaram mentari tenggelam selayak pelukan luka
Pungut keping berserak
Satu persatu getar jemari ujung kerling tertunduk
Coba bawakan jadi satu sungguh tak mampu
Peluk erat kisah tinggal onggokan puing rasa
Biar simpan untukku jangan pernah tanyakan mengapa
Pejam pelupuk saat jiwa hantar lelah ke sana
Labuhan tua kita...
Senja yang tak lagi sama
Senja sayup dengan lembut
Desir haru hati bait terbata
"Jangan Pergi kau milik ku saja"
29 Aprl'09
malam bisu dalam kelu
Selasa, 28 April 2009
"maafkan"
Nama itu ku sebut
saat galau peluk pucuk bisu
tamaram sore samarkan gelap
dia disana bujuk ku dengan sapa
Buat ku tersenyum
dengan semua gelitik celoteh
terkadang ada bijak hiasi pesannya
untukku saja katanya dalam canda
Hari terisi terkadang dalam cerita
belum mengenal seutuhnya diri
tapi kurasa terkadang dia pahami
aku dengan gelepar rasa
Hanya ungkap hati tak terkira
resah harap andai bukan untuk ku
sungguh tak ingin kau rasakan luka
akupun suka
Hanya dengan cara berbeda
kini terasa sedikit memudar
hadirmu di hari ku
tak mengapa dekap ku tunduk dan mengerti
Selasa, 21 April 2009
Tak termiliki....
Kulihat diriku, kubaca hatiku
Tiada yang lain yang tersirat
Kulihat dirimu, kau tak sendiri
Masih bolehkah harap ini
Engkau datang saat aku merasa tak ada daya
Engkau ada saat ku tak mungkin ada di sana
Engkau datang saat diri ini tak ingin pergi
Engkau ada dengan setangkai cinta tak termiliki
Oh mengapa..
Saat kita berdua
Semua terasa indah
Seakan kau untukku…
Rossa.... love it
nice songs..
keping ... berhenti... diam
benar terasa sesak
hanya kepingan terabaikan
kulihat sendiri
kurasa dengan hati
salah tafsirkan semua
maafkan...
bila terlalu
jadi pengganggu pada hari mu
tak khawatirkan lagi
perlahan akan menjauh pergi
sampai kaupun sadari
tak pernah adanya aku
angin bawalah bayang
jangan pernah sapukan lagi
tentang apa
apapun tentang ini
sudahi karna aku mengerti
disini saja aku
tetap disini...
masih aku selalu aku dunia kecil milik ku
kampung nya aku
terbelalak baca banyak kata tertera
nyatalah adanya akupun anak kampung
lengkap dengan atribut lugu nya
luasnya dunia tak ada
pada ujung kuku ku juga
baru mengerti...
tak juga ingin membenarkan diri
untuk laku terlanjur tertata
tapi langkah terdahuku ku tak sejauh mereka
terkadang bersyukur
Dia simpan ku dalam dunia kecil milik ku saja
hingga tak terlalu berlumur
apa yang terkadang dirasa jijik oleh pelakunya
kampungnya aku...tapi ku suka
mungkin lebih baik begini adanya
hanya mengintip dari jendela kecil dunia
titiktitiktitiktitiktitiktitik
tapak mulai lelah
perjalanan masih tak bertepi
langkah sesaat terhenti
rehatkan sejenak
tapak ku kuat gelayut lelah
duduk sesaat
tidak juga buruk
perisrtirahatan ini
buat ku mengerti
kemana langkah kuikuti
tentukan tujuan
baiklah
tunggulah sebentar lagi saja
masih ingin rebah lagkah kurasa
biarlah dulu dia disana
indah juga.... tak apa
aku ingin duduk sesaat lebih lama
Senin, 20 April 2009
kau di sore itu
Jumat, 17 April 2009
Apalah artikan saja...
Titik kecil itu
Terkadang hanya bentuk kilasan
Tak juga terlihat
Bening.. terlalu kecil
Bernaung pada ujung
Segera menitik jatuh
Meresap hilang
Andaipun tidak...
Terhapus hangat sinar
Tak pernah sebanding dengan hujan
Deras basahi dahaga mu
Sungguh tak mampu begitu
Hanya bawakan sedikit sejuk
Sesaat saja jemput pagi
Segera tersapu siang berlalu
Tak berbekas jajaknya
Aku hanya titik kecil pada awal hari
Mengerti tak berarti
Bahkan mungkin terabaikan
Cukupkanlah arti walau hanya sesaat temani
Terkadang hanya bentuk kilasan
Tak juga terlihat
Bening.. terlalu kecil
Bernaung pada ujung
Segera menitik jatuh
Meresap hilang
Andaipun tidak...
Terhapus hangat sinar
Tak pernah sebanding dengan hujan
Deras basahi dahaga mu
Sungguh tak mampu begitu
Hanya bawakan sedikit sejuk
Sesaat saja jemput pagi
Segera tersapu siang berlalu
Tak berbekas jajaknya
Aku hanya titik kecil pada awal hari
Mengerti tak berarti
Bahkan mungkin terabaikan
Cukupkanlah arti walau hanya sesaat temani
mengerti ini
Rabu, 15 April 2009
Cukuplah bagi ku dirimu
menilik kehidupanku tahun tahun lalu
tahun dimana aku penuh berkah untuk mengenalmu dengan tulus rasa
tahun dimana aku penuh tangis bahagia dan tangis derita
menilik cintaku tahun yang lalu
cinta yang dulu pernah jadi milik ku
cinta yang dulu aku sempat terluka olehnya
cinta yang aku berjuang untuknya
menilik hatiku tahun yang lalu
hati yang dulu sempat berbunga-bunga karenamu
hati yang dulu sempat hancur berkeping-keping karenamu
menilik tahun perjuanganku untkmu
perjuangan untuk selalu melihatmu tersenyum
perjuangan untuk selalu memilikimu
perjuangan untuk sembuh dari lukaku
menilik tahun aku bercinta,terluka,berjuang
menilik tahun yang lalu dan membuatku kuat
menilik tahun yang lalu dan menyadarkanku pernah berartinya dirimu
menilik tahun yang lalu dan aku tahu aku selalu sayang kamu
menilik tahun yang lalu dan aku meminta padamu sekarang
jangan kembalikan aku ke tahun yang lalu
jangan biarkan aku melalui semua sakit dan terluka lagi
jangan serahkan aku pada derita
jangan coba raih tanganku lagi
jangan minta aku untuk kembali menilik rasa
karna aku terlalu lelah untuk kembali katakan "iya"
tahun dimana aku penuh berkah untuk mengenalmu dengan tulus rasa
tahun dimana aku penuh tangis bahagia dan tangis derita
menilik cintaku tahun yang lalu
cinta yang dulu pernah jadi milik ku
cinta yang dulu aku sempat terluka olehnya
cinta yang aku berjuang untuknya
menilik hatiku tahun yang lalu
hati yang dulu sempat berbunga-bunga karenamu
hati yang dulu sempat hancur berkeping-keping karenamu
menilik tahun perjuanganku untkmu
perjuangan untuk selalu melihatmu tersenyum
perjuangan untuk selalu memilikimu
perjuangan untuk sembuh dari lukaku
menilik tahun aku bercinta,terluka,berjuang
menilik tahun yang lalu dan membuatku kuat
menilik tahun yang lalu dan menyadarkanku pernah berartinya dirimu
menilik tahun yang lalu dan aku tahu aku selalu sayang kamu
menilik tahun yang lalu dan aku meminta padamu sekarang
jangan kembalikan aku ke tahun yang lalu
jangan biarkan aku melalui semua sakit dan terluka lagi
jangan serahkan aku pada derita
jangan coba raih tanganku lagi
jangan minta aku untuk kembali menilik rasa
karna aku terlalu lelah untuk kembali katakan "iya"
Senin, 13 April 2009
Percakapan bulan
Entah apa...
Tanya bulan sopan dia merunduk
Bulat penuh sinarnya redup
Seolah sendu tatap ku kejauhan
Apa kau juga rasakan ...
Ku tanya lagi pada nya
Salah bila aku merasa
Bukan tak sisipkan tabah
Hanya...
Terlalu letih untuk mengerti untuk pahami
Hening sunyi bulir bening menitik tanpa suara
Terimakasih kau tetap ada
Makin meredup saja...
Bersama titik langit seolah mengerti...
Kau rasakan juga
Dunia .. manusia
Tak lagi tawarkan ramah nya
Kamis, 09 April 2009
Labirin
Mulai berlari di labirin hari coba temukan jalan sendiri
Ambil arah kanan putar balik ke belakang maju empat langkah ke depan lalu diam
Sedikit kelelahan bermain dengan rasa aku yang masih asik mencari
Terkadang bersandar di pelukan letih paksakan temukan ujung panjang nya liku
Dimana akhirnya dapati kamu sebagai akhir labirin kecil ku
Jemputlah saja aku tersesat
Bawa benang merah sebagai penenda jalan mu sampai bertemu ikuti nya bersama
Raih tujuan yang jadi ingin bersama
Berjalan atau tunggangi kuda putih ... terserah apa yang kau suka
Buatlah segera selagi desah nafas masih ada
Maka temukan aku segera...
Segera.....
Ilalang ku.....
Rindu itu ilalang....
Mengapa ada yang sangat terganggu dengan hadir rasa terkadang singkirkan nya
Gunakan apa saja gunting tegar sikap ketus bahkan terkadang laku tak pantas di buat pula
Agar terlupa tak lagi ada terbuang tak ingin lagi seolah haram hadir di hari benar tak guna
Mengapa begitu..
Mengapa tak biarkan tumbuh di tanah yang bernama hati terkadang tersiram titik titik kenangan
Buat nya segar kembali, aku suka rinduku.... ilalang ku
Tampak indah kala menari gemulai diujung senja
Tak pernah ingin rentas... buang...cabut dari tanah ku
Biarkan di satu bagian hati, aku yang berusaha tanam bibit bunga baru bilakah merekah rona
Bahagia kah kisah... entahlah, tapi sungguh tak lupakan hampar nya di seberang sana
Ilalang kupandang pastikan letak tetap indah di sisi berbeda
Bukan simpan yang tak patut di rasa hanya hargai pembelajaran bersama yang pernah ada
Berdamping doa, tidakkah sadar kau pernah disana....
Maka terangkan untukku rindu apa yang kau rasa rindu apa yang kau punya
Minggu, 05 April 2009
Aku... rasa ku
Malam bawakan mimpi tentang mu
Sungguh tak mengerti isi tuk aku maknai
Hari yang di lewati dengan cerita
Ada pintalan rasa disana
Entahlah..... tampak berarti hadir nya
Mukzizat harap untuk rasa yang sama
Tak cukup berani yakini kisah
Masih tentang nya sekeping hati
Tahukah perlahan sembuhkan luka
Sadar bekas tetap nyata
Aku yang mulai berdiri tak lagi ratapi peri
Kini ada penguat di hari
Hanya tulus untuk tiap laku
Menjaga harinya seperti dia menjaga hari ku
Cukuplah bagiku ada nya
Debar saat alun suara memecah hening terasa
Ada sesuatu ... aku ...
Ingin lari abaikan ini ...
Artikan untuk ku apa yang terjadi.........
Apa yang di ingini hati.........
Sabtu, 04 April 2009
"Untuk nya"
Maaf buramkan hari
Selipkan canggung dalam canda
Terusik cerita kau mulai jadi bagiannya
Hari tak lagi sama
Hening menjalar rasa
Resapi keping luka
Mengerti tak boleh lebih
Kumatikan segera tak ingin cemari indah nya
Acap terucap "terimakasih"
Lantun tulus kuterbangkan
Pesankan angin membawa
Setampuk doa untuk cinta mu juga
Terkadang lirih tilik lembaran kisah mu
Temukan bahagia itu
Agar kembali nikmati
Gulung ombak hantar deburnya
Bersama dia yang kau puja
Temukan bawa hangat mu saja
Agar dapat nikmati rona merah malu nya
Lari cari dia sejati...
Jangan rasakan perih lagi...
Kau yang menjaga...
Ingin kuceritakan pada semua
Betapa indah kau adanya
Jumat, 03 April 2009
..............................
Kamis, 02 April 2009
Aku..
Lembut angin belai tiap jengkal pori
Harum hantarkan peluk
Masih ingat gugup itu saat pandang bertaut
Merunduk sipu redup ku
Sudahlah......aku malu sungguh
Ragu raih ujung jemari
Hangat
Peluk lembut kecup mu
Tuhan...
Maafkan laku
Berkaca ujung kerling rasakan getar hati gemuruh
Diam.. apa...
Penuh tanya kutahu
Menunggu marahkah aku
Tak mampu utarakan
Kalbu mengerti sayang itu
Akupun peluk erat rasa milikku
"maafkan"
Sungguh aku padamu... ucap itu
Rasa yang bukan hanya aku
Kaupun begitu...
Mengapa tak sedari dulu
Saat aku masih menunggu...
Kini tercekat lisan kelu
Rabu, 01 April 2009
Cerita Sore
Seorang asing datang di sore
Entah dari mana terangkan harimu yang tanpa aku
Senyum awal ubah haru ingat kisah
Tanyakan arti aku terdahalu untuk mu
Jawab seadanya gurau khas ku
Tujuan apa di bawa jelaskan sesuatu kurasa
Syair bagi belahan jiwa kau simpan
Kembali bertanya dia...
Apakah aku bagian dari itu
Senyum terendap pilu...pernah terdahulu
Hanya yg jadi jawab tak terlanjutkan
Tak lagi ada hak bahkan untuk sekedar meraba hati
Aku tak mampu... hati milik mu
Tak pantas jemari rasakan rawat goresan itu
Bukankah aku yang torehkan gurat luka
Bukan sesal sujud ujung malam untuk ikhlas
Hanya doakan terbaik bagimu di hari
Cukupkanlah untukku rasa syahdu
Akupun nyata simpan luka yang sama...
Balahan jiwa
Langganan:
Postingan (Atom)