Jumat, 01 Mei 2009

Bingkai cerita


Masih dalam ruam yang dalam perlahan tertatih
Coba bingkai hatimu dengan pagar tulus di tiap deru nafas memburu
Ulas senyum bagi tiap laku geliat manja perhatikan
Sedikit tersipu hadirkan sungging lesung yang kau suka
Indahku yang hanya padamu saja

Tertahan bulir bening di sudut kerling
Tak pernah izinkan temukan rupa saat biru yang menjadi warna

Tinggalkan labuhan tua saat senja bercerita
Bukan ingin biarkan kau cacat pincang tak sempurna penuh luka tersia
Tidakkah terbaca akupun patah karnanya
Terkadang terlalu lelah aku sebagai pelengkap jiwa
Cukupkan saja sungguh tak mampu sekuatnya mencoba

Terseok atas titah menggeleng lemah
Tak pernah duga tergores ucap bagi kisah kita terdahulu
Nyata tersia hempas gamang wakil bahasa untuk mengerti kau adanya
Ragu pada semua yang kubuat
Segenap luka perih menyergap tundukan niat

Rangkai bunga tanya kutata dalam retak bejana jiwa
Hingga kering tak ada jawabnya
Hanya ingin rebah sesaat dalam peluk malam
Kesah angan menggapai mimpi tak pernah sampai
Pelupuk terpejam lirih sayup mengalun terucap
"sayang"

Kembali terdiam terawang bingkai hati semakin usang








Bandung 2mei09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar