Jumat, 12 Maret 2010

coklat indah itu


Kelopak menutup paksa rentas ujung jemari
Butir menurun tak sampai hangat pipi yang pernah datangkan debar saat tersentuh
Sembunyikan mereka...
Keduanya sendu

Jangan hindari biar jadi bagian diri
Lepas basuh dingin bening
Tak apa lepaskan saja
Lekat lekat tatap tak mampu kuatkan untai senyum
Runtuh juga menanda titik jatuh satu-satu

Untuk semua ucap untuk semua kata
Kuhapus juga milik ku bukan iba.. itu aku
Bergetar untuk sedih yang sama
Gamang untuk pelik yang tantang hari

Itu aku..yang juga rasakan
Biarkan menatap katakan semua baik pada akhir
Bulat coklat itu...
Izinkan laku buatkan indah binar nya seperti dahulu
Jangan meredup tidak lagi

Sepasang kerling dengan warna kesukaan ku..
Jangan mengalah pada hari akan selalu ada tempat kembali
Akan ada saat temukan rona berbinar
Percaya aku ada bahkan akan selau ada

Tanpa kau sadari menjaga indah warna tanah yang pernah jadi milik ku
Tanpa kau sadari menunggu dengan indah sungging yang sangat kau suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar