Jumat, 21 Mei 2010

U n me



Kelopak jatuh satu satu
Pandang binar nampak beda
Sungguh lukai aku ingat lalu kisah

Bukan parut gores milikku itu luka milik mu
Gelepar bergetar kuatkan tak biar tetes lemahkan tegar

Semua akan baik
Tak juga ku ukir janji
Hanya sungguh berusaha saja untuk mu

Lepas perih sudah lupakan
Lihat sore menutup hari nyata menjadi laku
Pintalah.....

Maka akan selalu ada
Aku...






entah gambaran apa terbaca
untuk tiap jengkal rasa tiap bilik cerita
akan bertumpu kembali pada satu pijakan yang sama
atau hanya susunan mozaik pecah...
yang berusaha kita tata

Satu perjalan yang masih tanpa ...mu


Sosok tersenyum lembut menoleh
Pertemuan sesaat sisa perjalanan ujung senja
Tanpa kata menoleh pada arah berbeda
Bisu seperti hari menutup tak bergeming


Dengarkan yang kau suka
Tak secuil curi ingin ku dengar juga
Pandang tumpukan berpenghuni
Lemparan batu pada jendela ruyam buyar lamun

Hanya kata seadanya "tak apa"
Kembali ke masing diri
Sampai satu tuju kemudian kembali pisah
Tak berbekas...


Akan berbeda bila kau
Tak habis cerita aku untuk tiap tempat tunjukkan betapa suka
Ada risau tanya bahkan genggam hangat untuk cemas nyata
Indah sungging merona
Sandar mimpi di harum bahu

Tak begitu
Hanya salam pisah hanya untuk bersama sesaat
Dia bukan kau adanya
Masih tanpa paras tak berbayang
Aku yang tanpa hadir mu

Nikmati sunyi di lembayung ku
kosong pandang jauh
kirim kan kabar jauh